Minggu, 15 April 2018

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PADA BANK MUAMALAT INDONESIA



MUHAMMAD AZIZ HAKIM
34216744
2DD02


ANALISIS STRATEGI PEMASARAN
PADA BANK MUAMALAT INDONESIA

a.  Sejarah Berdirinya Bank Muamalat Indonesia

PT Bank Muamalat Indonesia Tbk didirikan pada tahun 1991, diprakarsai oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan Pemerintah Indonesia, dan memulai kegiatan operasinya pada bulan Mei 1992. Dengan dukungan nyata dari eksponen

Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia (ICMI) dan beberapa pengusaha Muslim, pendirian Bank Muamalat juga menerima dukungan masyarakat,
terbukti dari komitmen pembelian saham Perseroan senilai Rp 84 miliar pada saat penandatanganan akta pendirian Perseroan. Selanjutnya, pada acara silaturahmi peringatan pendirian tersebut di Istana Bogor, diperoleh tambahan kom itmen dari masyarakat Jawa Barat yang turut menanam modal senilai Rp 106 miliar. Pada tanggal 27 Oktober 1994, hanya dua tahun setelah didirikan, Bank Muamalat berhasil menyandang predikat sebagai bank devisa. Pengakuan ini semakin memperkokoh posisi Perseroan sebagai bank syariah pertama dan terkemuka di Indonesia dengan beragam jasa maupun produk yang terus dikembangkan.

Indonesia dilanda krisis moneter pada akhir tahun 1990 yang memporakporandakan sebagian besar perekonomian Asia Tenggara. Sektor perbankan nasional tergulung oleh kredit macet di segmen korporasi. Bank


25

Muamalat  pun terimbas dampak krisis. Hal ini menyebabkan pada tahun 1998,

rasio pembiayaan macet (NPF) mencapai lebih dari 60%. Perseroan m encatat rugi

sebesar Rp 105 miliar. Ekuitas mencapai titik terendah, yaitu Rp 39,3 miliar,

kurang dari sepertiga modal setor awal.

Bank Muamalat melakukan upaya dalam memperkuat permodalannya yaitu dengan cara mencari pemodal yang potensial, dan ditanggapi secara positif oleh Islam ic Development Bank (IDB) yang berkedudukan di Jeddah, Arab Saudi. Pada RUPS tanggal 21 Juni 1999 IDB secara resmi menjadi salah satu pemegang saham Bank Muamalat, oleh karenanya dalam kurun waktu antara tahun 1999 dan 2002 merupakan masa-masa yang penuh tantangan sekaligus keberhasilan bagi Bank Muamalat. Bank Muamalat Dalam kurun waktu tersebut berhasil membalikkan kondisi dari rugi menjadi laba berkat upaya dan dedikasi setiap karyawan Bank Muamalat, ditunjang oleh kepemimpinan yang kuat, strategi pengembangan usaha yang tepat, serta ketaatan terhadap pelaksanaan perbankan syariah secara murni.

Bank Muamalat berhasil bangkit dari keterpurukan setelah melalui masa-masa sulit ini, diawali dari pengangkatan kepengurusan baru dimana seluruh anggota Direksi diangkat dari dalam tubuh Bank Muamalat. Bank Muamalat kemudian menggelar rencana kerja lima tahun dengan penekanan pada (i) tidak mengandalkan setoran modal tambahan dari para pemegang saham, (ii) tidak melakukan PHK satu pun terhadap sumber daya insani yang ada, dan dalam hal pemangkasan biaya, tidak memotong hak Karyawan Bank Muamalat sedikitpun,

(iii)    pemulihan kepercayaan dan rasa percaya diri karyawan Bank Muamalat menjadi prioritas utama di tahun pertama kepengurusan direksi baru, (iv) peletakan landasan usaha baru dengan menegakkan disiplin kerja Bank Muamalat menjadi agenda utama di tahun kedua, dan (v) pembangunan tonggak-tonggak usaha dengan menciptakan serta menumbuhkan peluang usaha menjadi sasaran Bank Muamalat pada tahun ketiga dan seterusnya, yang akhirnya membawa Bank kita, dengan rahm at Allah Rabbul Izzati, ke era pertumbuhan baru memasuki tahun 2004 dan seterusnya.


26



b.    Visi dan Misi Bank Muamalat Indonesia

Visi dari Bank Muamalat Indonesia adalah Menjadi bank syariah utama di Indonesia, dominan di pasar spiritual, dikagumi di pasar rasional. Adapun Misi Bank Mualamat Indonesia adalah Menjadi role m odel Lembaga Keuangan Syariah dunia dengan penekanan pada semangat kewirausahaan, keunggulan manajemen dan orientasi investasi yang inovatif untuk memaksimumkan nilai bagi stakeholder.

c.     Konsep Dasar dan Kegiatan Operasional Bank Muamalat Indonesia

Warkum Sumitro (2004:91) mengemukakan bahwa Bank Muamalat Indonesia dalam menjalankan usahanya mempunyai lima konsep dasar operasional yang terdiri dari: “ Simpanan murni (Al-Wadiah), sistem bagi hasil, sistem jual beli dan marjin keuntungan, system sewa (Al-Ijarah) dan sistem jasa (Fee).”

1)     Sistem Simpanan (Al-Wadiah)

Sistem simpanan yaitu fasilitas yang diberikan oleh bank untuk memberikan kesempatan kepada pihak yang berkelebihan dana untuk menyimpan dananya di bank. Fasilitas ini biasanya diberikan untuk tujuan keamanan dan pemindah bukuan dan bukan untuk tujuan investasi.
2)     Sistem Bagi Hasil

Sistem bagi hasil yaitu sistem yang meliputi tata cara pembagian hasil usaha antara penyedia dana dan pengelola dana, yang terjadi antara bank dengan penyimpan dana, maupun antara bank dengan nasabah penerima dana. Bentuk jasa yang berdasarkan konsep dasar ini adalah mudharabah dan musyarakah.

3)     Sistem Jual Beli dan Marjin Keuntungan

Sistem jual beli dan marjin keuntungan yaitu sistem yang menerapkan tata cara jual beli, pihak bank akan membeli terlebih dahulu barang yang dibutuhkan atau mengangkat nasabah sebagai agen bank dan nasabah dalam kapasitasnya sebagai agen bank melakukan pembelian


27

barang atas nama bank, kemudian bank menjual barang tersebut kepada nasabah dengan harga beli ditambah keuntungan (m argin/m ark up).

4)     Sistem Sewa (Al-Ijarah/ Al-Ta’jri)

Sistem sewa terbagi dalam dua jenis yaitu:

a)     Al-Ijarah

Perjanjian sewa yang member kesempatan kepada penyewa untuk memanfaatkan barang yang di sewa dengan imbalan uang sewa sesuai dengan persetujuan. Setelah masa sewa berakhir, barang akan dikembalikan kepada pemilik.

b)    Al-Ta’jri

Sama dengan al-ijarah, tetapi setelah masa sewa berakhir, pemilik barang menjual baran yang di sewa kepada penyewa dengan harga yang disepakati.

5)     Sistem Jasa (Fee)

Sistem jasa yaitu sistem kegiatan yang meliputi seluruh layanan non pembiayaan yang diberikan bank. Bentuk jasa yang berdasarkan konsep dasar ini antara lain, bank garansi, kliring, inkaso, jasa transfer dan lain-lain.

d.    Produk dan Jasa Bank Muamalat Indonesia

Bank Muamalat Indonesia dalam kegiatan opersionalnya mempunyai dua pengelompokan produk dan jasanya yaitu; penyimpan dana dan pengeloa dana. Hal tersebut akan dijelaskan sebagai berikut:

1)     Penyimpan Dana

a) Tabungan Ummat

Tabungan Ummat merupakan sarana investasi murni sesuai syariah dalam mata uang rupiah yang memungkinkan anda melakukan penyetoran dan penarikan tunai dengan sangat mudah.

b) Tabungan Ummat Junior

Tabungan Umat Junior adalah tabungan khusus untuk pelajar


28

c)  Shar-e

Shar-e adalah investasi syariah yang dikemas khusus dalam bentuk paket perdana seharga Rp. 125.000.- dan dapat diperoleh di Kantor-Kantor Pos On-line di seluruh Indonesia.

d) Tabungan Haji Arafah

Tabungan   Haji   Arafah   merupakan   jenis   tabungan   yang

ditujukan bagi anda yang berniat melaksanakan ibadah haji secara terencana sesuai dengan kemampuan dan jangka waktu yang anda kehendaki.

e)  Giro Wadiah

Giro Wadiah Bank Muamalat dalam mata uang rupiah maupun valas, pribadi ataupun perusahaan, ditujukan untuk mendukung aktivitas usaha anda. Sistem wadiah bank tidak berkewajiban, namun diperbolehkan, untuk memberikan bonus kepada nasabah.

f)  Deposito Mudharabah

Merupakan pilihan investasi dalam mata uang rupiah maupun USD dengan jangka waktu 1, 3, 6 dan 12 bulan yang ditujukan bagi anda yang ingin berinvestasi secara halal, murni sesuai syariah.

g) Deposito Fulinves

Merupakan pilihan investasi dalam mata uang rupiah maupun USD dengan jangka waktu 6 dan 12 bulan yang ditujukan bagi Anda yang ingin berinvestasi secara halal, murni sesuai syariah. Deposito ini dilengkapi dengan fasilitas asuransi jiwa.

h) DPLK Muamalat

Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) Muamalat, merupakan badan hukum yang menyelanggarakan program pensiun, yaitu suatu program yang menjanjikan sejumlah uang yang pembayarannya secara berkala dan dikaitkan dengan pencapaian usia tertentu.


29

2)     Pengelola Dana

a) Piutang Murabahah

Fasilitas penyaluran dana dengan sistem jual beli. bank akan membelikan barang-barang halal apa saja yang anda butuhkan kemudian menjualnya kepada anda untuk diangsur sesuai dengan kemampuan anda.

b) Piutang Istishna

Fasilitas penyaluran dana untuk pengadaan objek / barang investasi yang diberikan berdasarkan pesanan anda.
c)  Pembiyaan Mudharabah

Pembiayaan dalam bentuk modal/dana yang diberikan oleh bank untuk anda kelola dalam usaha yang telah disepakati bersama. Selanjutnya dalam pembiayaan ini anda dan bank sepakat untuk berbagi hasil atas pendapatan usaha tersebut. Resiko kerugian ditanggung penuh oleh pihak bank kecuali kerugian yang diakibatkan oleh kesalahan pengelolaan, kelalaian dan penyimpangan pihak nasabah seperti penyelewengan, kecurangan dan penyalahgunaan.

d) Pembiyaan Musyarakah

Pembiayaan Musyarakah adalah kerjasama perkongsian yang dilakukan antara anda dan Bank Muamalat dalam suatu usaha dimana masing-masing pihak berdasarkan kesepakatan memberikan kontribusi sesuai dengan kesepakatan bersama berdasarkan porsi dana yang ditanamkan.

e)  Gadai Syariah (Rahn)

Bekerja sama dengan Perum Pegadaian membentuk Unit Layanan Gadai Syariah (ULGS). Rahn (Gadai Syariah) adalah perjanjian penyerahan barang atau harta anda sebagai jaminan berdasarkan hukum gadai berupa emas/perhiasan/kendaraan.


30

B.    Kerangka Pemikiran

Secara garis besar masalah-masalah yang diteliti, dituangkan dalam bentuk suatu kerangka pemikiran untuk memperjelas dan mengarahkan jalannya penilitian agar tidak menyimpang dari pokok permasalahan. Penjelasan dalam bentuk gambar kerangka pemikiran dapat dijelaskan bahwa strategi pemasaran yang terangkum dalam strategi marketing m ix perusahaan jasa yaitu produk, harga, distribusi, promosi, orang, lingkungan phisik, proses, merupakan faktor dominan yang ditetapkan berdasarkan misi, tujuan dan sasaran utama bank muamalat untuk mendapatkan nasabah baru.

Aspek-aspek yang mempengaruhi nasabah dalam menggunakan jasa perbankan juga di pengaruhi oleh faktor ekternal yaitu suatu proses yang digunakan perencana untuk memantau sektor lingkungan dalam menentukan peluang atau ancaman terhadap perusahaan. Suatu proses analisis akan melahirkan keputusan manajemen yang dibuat berdasarkan penilaian pentingnya data tentang peluang dan ancaman. Keputusan ini akan diarahkan kepada tindakan apakah perlu bereaksi, mengabaikan, mencoba, mempengaruhi ataupun mengantisipasi peluang atau ancaman yang ditemukan. Faktor internal yang menganalisis pola kekuatan dan kelemahan, unit bisnis tidak harus mengoreksi semua kelemahannya atau memanfaatkan semua kekuatannya. Karena itu penting bagi pihak manajemen untuk menelaah kualitas hubungan kerjasama antar bagian dari analisis lingkungan internal. Salah satu cara yang baik dalam pemecahan masalah hubungan kerja ini antara lain dengan meminta tiap-tiap bagian menentukan sendiri kualitas bagiannya dan satu sama lain mengidentifikasi kekuatan dan kelemahannya.

Bank Muamalat Indonesia dalam penetapan dan penerapan strategi pemasaran perusahaan dalam menghadapi persaingan sekaligus menjadi proses evaluasi yang diperlukan untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas produk akan mengalami beberapa kendala yang ditemui, kendala-kendala yang akan dihadapi berupa kendala yang bersumber dari lingkungan internal perusahaan dan kendala yang bersumber dari lingkungan ekternal perusahaan sehingga akan


31

menghambat  untuk mendapatkan nasabah  baru. Oleh karena itu perlu adanya

upaya-upaya yang harus dilakukan oleh perusahaan dalam menghadapi kendala –

kendala yang ada, sehingga akan muncul beberapa alternatif strategi pemasaran

yang di terapkan, yang akan menjadi langkah Bank Muamalat Indonesia dalam

menambah  jumlah   nasabahnya  pada  tahun   2008.   Kerangka  pikir   untuk


memudahkan penelitian, disusun sebagai berikut:


Faktor – faktor ekternal

a.   Umum                                                      b. Industri

-    Ekonomi     - Sosial budaya      - Pesaing

-    Pemerintah  - Teknologi              - Pelanggan

b.   Faktor – faktor internal:

-    Operasional perusahaan         - Pemasaran

-    SDM                                              - Keuangan





Marketing mix

a.   Produk
b.  Harga

c.   Distribusi

d.  Promosi

e.   People

f.    Lingkungan

g.   proses



Kendala – kendala yang


dihadapi dalam penerapan

Analisis Interaktif
strategi pemasaran








Upaya – upaya yang

dilakukan untuk menghadapi

kendala penerapan strategi

pemasaran



Analisis SWOT


Alternatif strategi

Bertambahnya
pemasaran

nasabah






Gambar 2. Kerangka Pemikiran