Senin, 17 Juli 2017

“WALAU TERHAMBAT SENGKETA, PT KAI TETAP GENJOT PROYEK DOUBLE DOUBLE TRACK”



 “WALAU TERHAMBAT SENGKETA, PT KAI TETAP GENJOT PROYEK DOUBLE DOUBLE TRACK”

 
Disusun Oleh :

§  BAGUS PRAKOSO
§  IKA ARDIANINGRUM
§  MUHAMMAD AZIZ HAKIM
§  WINDI SINTA MARDIANA






UNIVERSITAS GUNADARMA
KAMPUS J1 KALIMALANG
JAKARTA


KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini yang merupakan tugas yang diberi Dosen Mata Kuliah Pendidikan Pancasila guna menunjang proses belajar, supaya lebih menambah wawasan.
Penyusun selaku penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penulisan makalah yang berjudul “WALAU TERHAMBAT SENGKETA, PT KAI TETAP GENJOT PROYEK DOUBLE DOUBLE TRACK”
Penyusun menyadari dalam menyusun makalah ini, banyak sekali kekurangan-kekurangan, maka dari itu penulis  selaku penyusun mengharapkan kritik dan saran yang membantu agar  dapat memperbaiki kesalahan penulis yang akan datang.
Akhir kata penyusun mengucapkan, semoga tugas ini dapat diterima dan bermanfaat khususnya bagi kami sebagai penyusun dan juga pembaca pada umumya.



                                                                                                                                                                                                                                                                        Penyusun


                                                                                   




LATAR BELAKANG
            Proyek Double Double Track yang direncanakan pemerintah sejak 2011 ini merupakan proyek pembangunan infrastruktur sektor transportasi khususnya jaringan kereta api yang dilaksanakan oleh pemerintah Jokowi-Yusuf kalla diseluruh wiayah di indonesia merupakan Proyek Mercusuar sebagai jalan keluar atas ketimpangan pembangunan yang ada selama ini. Didalam Masa Pemerintahan Jokowi-Yusuf Kalla Kementrian Perhubungan melalui Direktorat jendral kereta api (DJKA) melanjutkan kembali pembangunan jalur ganda double double track (DDT) yang sempat tertunda beberapa waktu
               Sebagaimana yang kita ketahui bersama bahwa Angkutan Commuter Line ini angkanya mencapai 960 ribu per hari, dan angka ini akan terus naik. Pemerintah menargetkan tahun 2019 mencapai 1,2 juta penumpang per hari. Karena itulah PT KAI selaku pelaksana tugas proyek ini membutuhkan ruang di lahan kita yang ada di Manggarai.                                                                              
Pembangunan rel double double track (DDT) Manggarai - Cikarang sepanjang 34,14 kilometer yang diproyeksikan akan selesai awal tahun 2018 ini kemungkinan akan berjalan lebih lama, karena adanya konflik sengketa lahan dengan warga Manggarai. Warga merasa punyak hak atas tanah dan bangunan mereka, karena selalu taat membayar pajak.
Namun disisi lain, PT KAI akan menertibkan lahan di kawasan Manggarai untuk merealisasikan Keputusan Presiden Nomor 83 Tahun 2011. Luas lahan yang akan dibebaskan adalah 1.150 meter persegi. Sebelas bangunan, yang terdiri atas 4 hunian di RT 1 RW 12, enam bangunan di RT 2, bengkel dan area parkir, akan ditertibkan. Namun warga menolak digusur karena mengaku sebagai pemilik lahan.





Hasil Penelitian

Tepat pukul 14.00, 15 Mei 2017, kami mendatangi Kantor PT KAI  Daerah Operasi 1 Jakarta untuk mencari kejelasan, tepatnya di Stasiun Cikini, Jl Pengangsaan Timur, Jakarta Pusat. Kami bertemu dengan Pak Ayep, selaku perwakilan Humas PT KAI DAOP 1. Menurutnya, saat ini kami sudah mengundang 11 warga Manggarai untuk sosialisasi, bahwa proyek ini bukan untuk pribadi, tapi untuk kepentingan bersama.”  tungkasnya.
Sedang menurut regulasi direksi PT KAI bahwa untuk mengganti uang per/m2  bangunan permanen 250.000,00 dan untuk non semi persamen 200.000,00. Namun sebaliknya, warga mintanya 6.000.000 – 10.000.000, dan KAI tidak bisa mengiyakan karena sudah aturan dari pemerintah seperti itu.
Sampai saat ini, belum ada kesepakatan yang jelas dan ini masih dalam proses, walaupun terjadi konflik proyek tetap berjalan, dengan kesepakatan bersama kita cari titik tengahnya untuk mencari masalahnya.” lanjutnya
Proyek DDT saat ini berjalan 65% seiring dengan adanya konflik, mudah-mudahan bulan september 2017 akan selesai. Sedang dari pengembangan Manggarai – Cikarang  selesai pada tahun 2019 yang akan datang” ungkap Ayep.

Solusi Jitu guna Kelancaran Proyek

PT KAI selaku pelaksana tugas diharapkan terus melakukan mediasi secara mendalam dengan 11 warga pemilik lahan. PT KAI juga bisa menghubungi Pemprov DKI guna menampung warga tersebut untuk pindah ke RUSUN terdekat. Bagi warga Manggarai pun diharapkan bisa melihat dari sudut pandang lain bahwa proyek ini semata-mata untuk kepentingan bersama. Toh, jika proyek ini rampung, kita semua bisa sama-sama merasakan manfaatnya bukan ?



Terkait Kesepakatan Biaya
Terkait kesepakatan biaya dengan 11 warga Manggarai, PT KAI tetap patuh sesuai aturan yang ada dengan ganti lahan Rp 250.000/m2 untuk bangunan permanen, dan Rp 200.000/m2 untuk bangunan semi permanen. Sedang warga menganggap ganti rugi lahan tersebut sangatlah murah.