Jumat, 05 Agustus 2016

Buruh Layaknya Lebah





Hidup diantara rindang pohon sangatlah indah, tersembunyi dari ramai pun tetap bahagia, menjadi teladan namun tidak tau ujungnya, layaknya burung yang terbang bebas kemana saja. Namun tetap saja gemuruh perusuh selalu datang mendulang ketakutan.

Seperti itulah hidup seekor lebah, menjadi budak namun tetap saja setia, kalau balik ke zaman koloni dulu, mungkin lebah akan dipekerjakan oleh kompeni, diberi sedikit pun sudah ikhlas mungkin. Namun, siapa tau ia akan berteriak pada waktunya, meronta akan keadilan, menjerit sekuatnya dengan penuh tangisan.

Kalau saja lebah mempunyai senjata layaknya bambu runcing, dengan ukuran yang lebih besar tentunya, sudah pasti kompeni itu ia lawan, menyerang layaknya prajurit yang melindungi Ratu nya mati matian, bahkan lebih dari itu harga diri bangsa pun akan ia tempa sebesar apapun itu.

Berlandaskan semangat di dada, lebah pencari madu terbang ke pelosok jagat, berjalan tanpa tau arah kemana, namun yang kutau ia pergi mencari madu, bukan harta maupun jabatan seperti kompeni itu. Beriringan bersama dengan kuatnya tali persaudaraan, ditemani gemericik hujan, digerai badai bahkan ditempa maut pun pasti ia akan tuju.

Andaikan saja lebah tau, jikalau hidupnya selama ini dimanfaatkan kompeni itu, dibodohi, dilucuti, dienyahkan setiap hari. Bertuan pada Ratu namun dibohongi, itu hanyalah topeng dibalik kekejaman kompeni itu.

Betapa bodohnya lebah-lebah itu, lelah bersua tak dihirau, mengeluh pun tak pernah didengar, ingin rasanya aku berdemo, bersuara dengan lantang membela kehidupan mereka. Lalu kusambangi Komnas HAM, kuyakin ini adalah tempat untuk mereka yang ingin mendapat pengakuan hidup, dengan membawa bukti sekuat-kuatnya, kubuka lembaran demi lembaran kekejaman kompeni yang tak punya hati itu, ku bersaksi membawa nama para lebah, kusuarakan kepada mereka, bahwa tanpa lebah, kalian para kompeni tak dapat hidup, kalian akan mati, bahkan lebih dari itu semua yang ada di jagat ini pun akan mati!

Lelah pun tak berujung, keringat adalah bukti dari kerasnya hidup mereka, Dan mungkinkah ini sudah ketentuanNya ? dipaksa untuk menghamba pada mereka yang tidak pernah menghamba ...


Jumat, 05 Agustus 2016


Made by. MAH.

0 komentar:

Posting Komentar